Friday, March 25, 2011

Life is an adventure

Minggu 20 Maret kmrn kembali kami berpetualang. Kali ini kami mendaki di Gunung Gede Pangrango. Tujuannya adalah menikmati Air Terjun Cibereum.  Cuma kali ini tidak seperti Sept,09 lalu, pada saat kami mendaki di Gunung Puntang, Bandung Selatan.  Di Gunung Puntang, kami harus berjalan 3,5 km untuk sampai ke Air Terjun Siliwangi, selain melewati hutan dan jalan berbatu yang terjal, kita juga harus menyebrangi sungai yang licin. 
Medan kali ini jauh lebih mudah daripada di Gunung Puntang.
Bersama-sama teman-teman Ditto yang luar biasa seru, kami berjalan menanjak menyusuri hutan dan jalan berbatu, memang sangat melelahkan,tapi mengasyikkan. Karena jalur yang kita tempuh tidak terlalu sulit, dan jalananpun sudah dibuat seperti tangga dari bebatuan, maka kita tidak membawa perlengkapan, seperti senter, dan tidak memakai sepatu hiking.
Air Terjun Cibereum berada di ketinggian 1.675 mdpl terletak di dalam Taman Nasional Gunung Gede Pangrango lewat pintu masuk Cibodas. Air terjun ini terdiri dari tiga buah : curug Cidendeng, curug Cikundul, dan curug Cibeureum. Tiga buah sungai menyatu ke bawah membentuk sungai Cikundul.
Kira-kira menempuh waktu 2 jam lebih untuk sampai ke puncak dan kita bisa menikmati keindahan air terjunnya. Jarak yang ditempuh 2,9 km dari gapura Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Setelah membayar tiket masuk di pos yang tersedia, mulailah kita melewati jalan berbatu yang menanjak dan melintasi pohon-pohon di hutan tropis yang asri dan rindang.
Sangat indah segala ciptaanNya...



Telaga Biru

 Setelah berjalan sejauh 1,5 km, terdapat sebuah rawa yang disebut Telaga Biru. Danau kecil ini warna airnya bisa berubah-ubah disebabkan oleh tanaman ganggang yang tumbuh didasar danau. Danau ini selalu tampak biru diterpa sinar matahari, karena ditutupi oleh ganggang biru.


Dari atas terdengar suara petir, yang kemudian disusul hujan... Tapi karena kita ada di bawah pepohonan yang rindang, hujan deras hanya terasa seperti gerimis. Kami sempat berteduh di salah satu pos. Tidak lama beristirahat, kami melanjutkan perjalanan melintasi jembatan kayu, yang sudah mulai rusak, jadi apabila tidak berhati-hati, alhasil bisa terperosok kira-kira 3 meter kebawah. Banyak yang menggunakan sebatang kayu untuk membantu memperingan perjalanan menanjak, tapi berbeda denganku, disampingku sudah tersedia tongkat kokoh yang selalu menjagaku, yaitu lengan suamiku... :)
Setelah berjalan di atas jembatan kayu, kami kembali menapaki jalan berbatu hingga sampai di Panyancangan Kuda. Berjalan sekitar 30 menit dengan lintasan berbatu yang sedikit menurun, dan di beberapa tempat digenangi air, akhirnya sampai juga di Air Terjun Cibereum.

Jembatan kayu
 
Air Terjun Cibereum

Leganyaaaaaa..... Ditto yang dari awal selalu menggandengku, setelah melihat air terjun, langsung lepas tangan, berlari, dan.... byurrrr..... Menyusul teman-temannya yang sudah terjun mandi di bawah air terjun yang tingginya kira-kira 50 meter itu....

So beautifullll....





Tuesday, March 22, 2011

Thank you Lord

Kasih setia-Mu yang kurasakan, lebih tinggi dari langit biru
Kebaikan-Mu yang t'lah Kau nyatakan
Lebih dalam dari lautan...
Berkat-Mu yang t'lah ku terima
Sempat membuatku terpesona
Apa yang tak pernah kupikirkan
Itu yang Kau sediakan bagiku...

Siapakah aku ini Tuhan, jadi biji mata-Mu
Dengan apakah kubalas Tuhan, selain puji dan sembah Kau




Saat Ku hancur hati, ku datang padaMu
Kau beri kekuatan dan beri penghiburan
Saat tak seorangpun dapat kuandalkan
Kau yang memberi jalan, Kau yang menuntunku
Saat ku tak mengerti, dalam hidup ini
Namun firmanMu selalu menerangiku
Engkau yang buatku kuat lewati semua
Engkau pertolonganku, tempat harapanku

Tuhan... kupercaya janjiMu, dalam hidupku
Kau beri kemenangan
Tuhan... kau s'lalu setia, dalam hidupku
Kau berharga bagiku, Kaulah jaminanku
Dalam hidupku...